468x60 Ads

This is an example of a HTML caption with a link.

Pons-Feischman phenomena dengan Pd-D cell

0 komentar

Apakah yang mendasari Pons-Feischman sehingga berani melaporkan sesuatu yang berbau ‘kontroversial’???. Ini tak lain dan tak bukan, dikarenakan hasil penelitiannya yang tidak sesuai dengan kalkulasi teoritis. Pons-Feischman melakukan eksperimen dengan mencelupkan batang paladium (Pd) ke dalam deuterium (D2O) atau dikenal pula sebagai air berat. Keseimbangan panas reaksi diukur dengan menggunakan kalorimeri. Dengan menggunakan prinsip sel elektrokimia yang terhubung sebuah baterai, jumlah energi yang tersuplai pada system dapat dihitung. Sebagai contoh, apabila nilai arus diasumsikan sebesar 0.1 ampere dan tegangan 12 V, maka akan diperoleh nilai hambatan (R) sebesar 120 ohm. Pada kondisi ini, elektroda akan menerima energi sebesar 0.1´12´120 atau 72 joule. Sebagian besar dari energi yang diterima, akan digunakan untuk memecah molekul deuterium (menjadi hidrogen dan oksigen) dan sisanya di ubah menjadi panas. Dengan kata lain, laju panas yang dihasilkan seharusnya kurang dari 72 joule. Tetapi Pons-Fleischmann memperolah hasil yang sebaliknya. Jumlah panas ternyata tidak lebih kecil dari 72 joule malahan jauh diatas (mencapai 20 kali) nilai energi masuk. Lalu apakah yang terjadi?

Banyak penjelasan yang disampaikan untuk menjelaskan fenomena ini. Hal ini dikarenakan Pons-Feischman sendiri meyakini adanya reaksi nuklir fusi tanpa bukti yang kuat.

Prof. Clarke dalam bukunya ‘Profiles of the Future’, menyatakan bahwa kemungkinan adanya nuklir fusi itu masuk akal dengan memunculkan istilah nuklir katalis sebagai jawaban tentang batasan tolakan Coulomb3. Tetapi tidak dijelaskan senyawa apakah yang bertindak sebagai katalis dalam peristiwa ini. Prinsip nuklir katalis diyakini terjadi pada proses fusi matahari, dimana karbon dan nitrogen memegang peran sebagai senyawa aktif-nya (catalytic site). Tidak juga paladium (Pd) yang bertindak sebagai elektroda dan di dalam dunia reaksi kimia dikenal sebagai bahan katalis, sebab ketika diganti dengan nikel (Ni) yang dikenal pula sebagai logam katalis, fenomena diatas tidak terjadi.

Pengukuran emisi partikel yang dihasilkan boleh dikatakan menjadi jalan yang terbaik untuk membuktikan kebenaran terjadinya reaksi nuklir fusi, karena saat itu, para ilmuwan hanya memperhitungkan faktor perhitungan energi panas saja.

Reaksi-reaksi nuklir fusi yang sangat mungkin terjadi pada fasa ini adalah:

No.         Reaksi                                                            Energi yang dilepaskan (MeV)
1.           2D + 2D à 3T + p                                                 4.03
2.           2D + 2D à 3He + n                                               3.27
3.           2D + 2D à 4He + g                                              23.85
4.           2D + 2T à 4He + n                                               17.59
5.           p + 2D à 3He + g                                                  5.49
6.           p + 3T à 4He + g                                                 19.81


Reaksi 1 dan 2 disebut-sebut sebagai reaksi yang ber-‘tanggung jawab’ atas terjadinya peningkatan energi panas yang ada. Banyak tanggapan yang diberikan berkenaan dengan keberlangsungan reaksi. Dr. Michael McKubre dalam laporannya kepada departemen energi USA, memaparkan adanya anomali (keanehan) adanya phenomena baru fisik yang memungkinkan adanya reaksi fusi: 2D + 2D à 4He + 23.85, meski dari pengukuran emisi, intensitas 4He sangatlah kecil. Reaksi ke-3 merupakan reaksi fusi yang umum berlangsung pada proses fusi panas (thermal fusion), dimana dihasilkan partikel 4He dan pancaran sinar gamma (g). Berseberangan dengan pendapat diatas dan bertitik tolak dari rendahnya intensitas sinar g yang dihasilkan, muncullah konsep reaksi baru. Reaksi yang berlangsung bukanlah DD reaction (2D+2D), melainkan HD reaction (2H+2D), dimana ini terjadi karena larutan D2O terkontaminasi oleh H2O. Pada HD reaction, reaksi tidak menghasilkan sinar g, dan kelebihan panas yang dihasilkan pun sangat kecil, tidaklah sebesar yang diperkiran semula.

Dua hasil yang sangat berbeda diperoleh dari penelitian Claytor4 dan Storms5. Jika Claytor melaporkan bahwa senyawa tritium berhasil diproduksi pada system Pd-D tegangan rendah, maka Storms melapokan hal sebaliknya. Lebih dari 250 sel elektrolit paladium dari berbagai jenis sumber dan lokasi telah dicoba, tetapi hanya 13 sel yang memproduksi tritium. Itupun dengan konsentrasi yang tidak signifikan untuk dikatakan bahwa telah terjadi reaksi fusi tersebut.

Superkonduktor Merupakan Organik yang Sederhana

0 komentar

SUPER KRISTAL Metal yang disuntikkan dari molekul dapat mensuperkonduksikan.

Penemuan suatu superkonduktor hidrokarbon baru bertemperatur tinggiBottom of Form, berdasarkan pada subunit graphene, menunjukkan kelas baru pertama kali dari superkonduktor organis lebih dari beberapa dekade dan membawa potensi bagi para peneliti untuk mengembangkan variasi molekular yang tidak terhingga. Hal ini juga membantu mengarahkan bidang fisika yang mendiominasi terhadapa superkonduktifitas pada arah bidang ilmu kimiawi.
 

Sebuah tim dari Jepang yang dipimpin oleh Yoshihiro Kubozono, seorang profesor ilmu kimia dan ilmu pengetahuan permukaan pada Okayama University, melaporkan bahwa kristal molekul picene planar—yang tersusun dari lima benzene terfusi—mensuperkonduksikan pada suhu 18 K saat disuntikan dengan atom potassium atau rubidium ( Nature 2009, 464, 76).

Meskipun suhu tersebut sangat relatif dingin sekali dibandingkan dengan suhu lebih dari 100 K mensuperkonduksikan temperatur (Tc) dari beberapa superkonduktor keramik, namun hal ini sebanding dengan Tc dari superkonduktor organis lainnya seperti potassium yang disuntikkan buckminsterfullerene (38 K) dan kalsium yang ter-interkalasikan dengan graphite (11 K).

Para ilmuwan melanjutkan untuk mencari superkonduktor baru bertemperatur tinggi karena mereka pikir akan menjadi bahan ideal nantinya bagi motor listrik yang efisien dan penyimpanan tenaga serta sistem distribusinya.

Dikarenakan superkonduktor bertemperatur tinggi dimulai dengan munculnya di laboratorium pada tahun 1980an, daftarnya telah meluas dari bahan perunggu oksida pertama kalinya hingga meliputi seperti persenyawaan magnesium diborida dan juga beberapa molekul organis. Sebagaimana picene yang dianggap sebagai suatu fragmen dari bahan karbon graphene berkawat kandang ayam, Kubozono menjelaskan, alkali yang disuntikkan superkonduktor acene sdapat saja menjadi suatu kelurga besar.
“Picene bukanlah molekul spesial, namun sangat umum sekali,” kata Kubozono. “Lebih lanjut kita mengharapkan adanya superkonduktor acene baru.”

Menurut beberapa teori mengenai superkonduktifitas, dengan menurunkan beberapa temperatur bahannya akan menghasilkan apa yang disebut dengan elektro pasangan Perunggu yang mengatasi repulsi mutual mereka dan selanjutnya dapat mengalir melalui bahan yang segera terjadi. Bahan organis yang mensuperkonduksikan umumnya berdasarkan pada persenyawaan aromatik, yang memiliki sistem π orbitals. Beberapa elektron mendonasikan kepada π orbital dari atom metal alkali dapat mensuperkonduksikan, dibawah kondisi tertentu.

Penulisnya beralasan bahwa dikarenakan picene menyerupai segmen dua dimensional dari graphite, hal ini kemungkinan juga mensuperkonduksikan saat disuntik. Kedua hal ini dilakukan di Inggris, sebagaimana apa yang dikatakan profesor bahan kimiawi yaitu Matthew J. Rosseinsky pada University of Liverpool dan Kosmas Prassides pada Durham University dalam sebuah pandangan mengenai laporan ini bahwa “hal ini merupakan contoh pertama kalinya dari superkonduktor molekular dimana komponen organisnya berisi hanya atom karbon dan hidrogen.”

Meskipun kemiripan picene terhadap graphite, elektronisnya menyerupai beberapa metal superkonduksi yang disuntik fullerenes, catat mereka. Meskipun elektronis tersebut adalah buktinya, mekanisme superkonduksi picene belumlah sepenuhnya menjelaskan apa-apa, laporan dari tim Kubozono. Namun hal yang penting dari struktur picene adalah menyoroti  pada saat dibandingkan dengan molekul pentacene, yang mana bersifat isomeric dengan picene, namun bergaris lurus: Metal alkali  yang terinterkalasikan dengan beberapa molekul pentacene tidaklah mensuperkonduksikan.

“Saya pikir perbedaan yang saling berbenturan ini adalah sangat menarik dan menyarankan sebuah petunjuk dalam memahami  asal muasal superkonduktifitas pada sistem hidrokarbon aromatik terinterkalasi,” kata profesor Hideo Hosono dari Tokyo Institute of Technology, yang baru-baru ini laboratoriumnya menemukan sebuah keluarga dari superkonduktor besi arsenida. Laboratorium Kubozono sekarang ini sedang mencari yang berkenaan dengan superkonduktor dengan menginterkalasikan atom metal kedalam acene lainnya.

Hosono menjelaskan bahwa banyak sekali pemain pada penelitian superkonduktifitas baru-baru ini memiliki latar belakang ilmu kimiawi. Banyak sekali dari penemuan superkonduksi di laboratoriumnya dilaporkan pertama kalinya pada jurnal ilmu kimiawi seperti 
Journal of the American Chemical Society.
 
“Penelitian material pada superkonduktor secara luas telah kilakukan [pada bidang] bahan fisika terkondensasi,” kata Hosono. “Bagaimanapun juga, Saya merasa peranan ilmu kimiawi sangatlah cepat berkembang dalam mengeksplorasi superkonduktor baru.”



Sumber : www.chem-is-try.org

Perkembangan Riset Fusi Dingin

0 komentar

Bagi sebagian kalangan, fusi dingin merupakan berita jadul. Memang pada kenyataannya, riset fusi dingin sudah hilang pamornya hanya sesaat setelah penemuannya pada tahun 1989. Pada waktu itu, fusi dingin memang diberitakan sebagai sumber energi alternatif baru dan penanda awal datangnya era baru. Namun, ketika para ilmuwan gagal untuk mereka ulang hasil yang sama dengan eksperimen awal, fusi dingin berakhir menjadi suatu ilmu yang hilang legitimasinya. Para ilmuan kemudaian berusaha meneliti bentuk-bentuk lain dari fusi dingin serta cara yang lain untuk menciptakan energi alternatif melalui metode lain yang berbeda dari yang sebelumnya. Namun demikian, hasil daripada riset tersebut selalu menemui jalan buntu dan kegagalan yang terus menerus seperti riset-riset fusi dingin seperti pada tahun 1989.


Reputasi buruk fusi dingin dikalangan para ilmuwan terus berlanjut sampai akhir-akhir ini setelah Andrea Rossi dan rekannya SergioFocardi muncul ke permukaan dengan penemuan E-Cat.  Yang di maksud adalah memasukan reaksi fusi dari nikel hidrogen ke dalam kapsul dan menyimpan energi yang terciptakan dari reaksi tersebut yang kemudian akan disebar kedalam bentuk listrik. Untuk menjauhkan stigma buruk yang ditimbulkan dari fusi dingin, Rossi kemudian menggunakan istilah LENR (Low Energy Nuclear Reaction) –reaksi nuklir energi rendah-  untuk menerangkan penemuannya.  Beberapa ilmuwan yang telah melihat demonstrasi mengatakan bahwa penemuan ini merupakan awal baru dari energi alternatif namun sebagian ilmuwan lain masih belum  yakin.Namun demikian, terdapat perselisihan diantara para ilmuwan tentang penemuan ini ,apakah reaksi ini merupakan reaksi kimia atau reaksi nuklir. Sampai perselisihan pendapat ini diselesaikan, Rossi menginstruksikan kepada perusahaan yang bekerja sama dengannya, Ampenergo dan Defkalion green technologies, untuk tidak mengambil investasi dari pihak-pihak luar.

Rossi bermitra dengan perusahaanAmpenergo dan Defkalion supaya perangkat E-Cat yang dia produksi dapat dipasarkan tepat sasaran. Namun demikian, Rossi kemuadian memutuskan kerja samadengan Defkalion serta mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada informasi sensitif yang dibagikan dengan perusahaan tersebut dan bahwa defkalion tidak mengantongi ijin darinya untuk tetap mengembangkan teknologi ini. Tidak diketahui pasti apa penyebab dari perpecahan ini. Namun demikian, perusahaan asal Yunani ini telah memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan mengenai kepergian Rossi.

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Defkalion, mereka mengutip bahwa Rossi telah ditekan banyak perusahaan untuk menghentikan pengembangan teknologi Ecat. Organisasi-organisasi tersebut khawatir bahwa teknologi ini akan meraih kesuksesan dan merugikan investasi –investasi lain seperti investasi ke energi dari batu bara dan minyak. Diperkirakan bahwa Rossi keluar dari kerja sama dengan Defkalion karena tekanan tersebut. Namun demikian, Rossi tidak membantah ataupun membenarkan pernyataan ini.

Meskipun produksi di Yunani berakhir, sejauh yang masyarakat ketahui, kerjasama antara Rossi dan Ampenergo masih berjalan lanjar. Walaupin masih terlalu dini untuk mengatakan kapan atau apakah E-Cat akan diproduksi secara massal ke pasar. Namun menurut Rossi sendiri , 97, berbagai macam perangkat E cat beroperasi dalam skala internasional di rumah-rumah di berbagai belahan dunia. Hal ini merupakan indikasi dari kesuksesan perangkat E-Cat jika perangkat ini menerima ulasan yang baik dari para penggunannya.

Untuk berita terbaru tentang fusi dingin, dikabarkan bahwa akhir-akhir ini, Francesco Piantelli yang merupakan parter lama Rossi, yang kemudian menjadi kompetitor, sedang mengembangkan bentuk baru dari energi fusi dingin yang mungkin akan dapat bersaing dengan E-Cat jika nantinya teknologi ini dipasarkan secara global. Namun untuk saat ini, tidak diketahui apakah yang sesungguhnya sedang direncanakan oleh Piantelli. Untuk saat ini, beliau sedang dalam proses membangun perusahaannya sendiri untuk meneliti lebih lanjut tentang metode-metode fusi dingin.

Dalam konferensi pers beberapa hari lalu, dikutip bahwa Rossi mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar mendukung pengembangan E-Cat ( walaupun Rossi menolak untuk membeberkan nama dari perusahaan-perusahaan tersebut) dan bahwa ada perencanaan untuk membangun sebuah pabrik bertenaga 1 Megawatt di Amerika Serikat pada bulan oktober.  E-Cat tidak diliput secara luas di media dan banyak yang masih bersikap skeptis terhadap klaim tentang kemajuan besar yang dikemukakan oleh Rossi. Hanya waktu yang dapat membuktikan betapa suksesnya penemuan Rossi di masa mendatang.

Apakah itu LENR? LOW ENERGY NUCLEAR REACTION

0 komentar

Alat baru E-Cat yang ditemukan oleh Andrea Rossi dan rekannya Sergio Foccardi sedang menarik banyak perhatian pada ilmu yang relatif baru yang mempelajari (LENR LOW ENERGY NUCLEAR REACTION). Ini adalah ilmu yang dimana gagasan utamanya adalah untuk menciptakan energy dari reaksi nuklir yang sangat kecil, dan menyimpan energi tersebut dari waktu ke waktu untuk menggerakan alat yang lain. Walaupun pemikiran ini dianggap sebagai ilmu baru karena hal ini baru saja dilaporkan, dalam kenyataanya proses Rossi mengambil banyak pemikiran dari eksperimen fusi dingin original tahun 1989.

Pada tahun 1989, ilmuwan Martin Fleischmann dan Stanley Pons percaya bahwa mereka telah menemukan bentuk baru penciptaan energi ketika mereka mempelajari sebuah eksperimen yang melibatkan elektrolisis air berat pada permukaan elektron paladium. Alasan asli percobaan sedang dilakukan bukan sesuatu yang penting, tetapi selama proses tersebut, molekul hidrogen menyatu dengan paladium dan sepertinya untuk memancarkan panas.

Ini membangkitkan gairah dua ilmuwan tersebut yang segera melaporkan temuan mereka dan menarik perhatian media dalam waktu singkat.

Mereka berada dalam perhatian hanya dalam waktu singkat sebelum ditemukan bahwa mereka tidak bisa memproduksi ulang hasil dari eksperimen mereka ketika diberikan sejumlah kesempatan. Tingkat energi yang dilepaskan selalu sangat bervariasi, dan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi bervariasi mulai dari beberapa jam sampai beberapa minggu dalam sejumlah percobaan. Karena hasil yang sama tidak dapat direplikasi secara konsisten, fusi dingin sebagai sebuah studi ditolak secara menyeluruh. Sejumlah ilmuwan terus mempelajari fusi dingin di luar arus utama, tetapi tidak berhasil memperoleh apa-apa yang mendekati untuk diakui oleh kalangan mainstream sampai Rossi dan e-Cat-nya berhasil baru-baru ini.

Meskipun ia belum menerima pengakuan dari kalangan mainstream, dan banyak pejabat masih tetap skeptis mengenai apakah penemuannya benar-benar bekerja seperti yang dia katakan atau tidak beberapa demonstrasi publik secara berurutan telah membuktikan bahwa tidak peduli apa yang diterima oleah komunitas ilmiah, penemuannya merupakan sesuatu yang akan sulit untuk diabaikan.

E-Cat bekerja dengan menggabungkan hidrogen bertekanan dengan nikel dalam proses yang disebut fusi hidrogen nikel. Ketika hidrogen bergabung dengan nikel dan terus menekan dalam sebuah kondisi yang bertekanan tinggi dan terisolasi, nikel menjadi tembaga. Sementara reaksi ini terjadi, energi dipancarkan dan disimpan untuk digunakan kemudian.

Terlepas dari kenyataan bahwa fusi dingin secara luas dipandang sebagai pemborosan uang penelitian di akhir tahun delapan puluhan dan awal tahun sembilan puluhan, Rossi menaruh perhatian lebih banyak pada penerapan, dan semakin banyak ilmuwan yang mencoba untuk membantu memajukan bidang yang perlahan-lahan kembali muncul ini. Francesco Piantelli, misalnya, salah satu rekan lama Rossi waktu, menemukan metode sendiri penelitian berbasis fusi dingin berbasis dan menurut laporan hal tersebut berjalan dengan sangat baik sehingga ia berencana mendirikan perusahaan sendiri dalam rangka terus lebih bereksperimen dalam bidang tersebut.

Rossi sendiri telah berjalan dengan baik secara finansial di lapangan karena ia telah bermitra dengan dua perusahaan yang berbeda dalam rangka untuk akhirnya membantu memproduksi dan memasarkan E-Cat untuk digunakan di rumah oleh pelanggan. dua kolaboratornya adalah perusahaan yang bermarkas di Amerika, Ampenergo dan perusahaan teknologi hijau Defkalion Yunani. Sayangnya baru-baru ini ada perselisihan dengan Defkalion dan perusahaan induknya Rossi telah memutuskan koneksi dan kontraknya dengan Defkalion. Sebuah pernyataan dirilis tak lama kemudian memberitahu khalayak umum bahwa tidak ada rahasia perusahaan yang dibagikan dengan Dekalion yang belum diketahui publik.

Rossi tidak menyatakan adanya rencana untuk memutuskan hubungan dengan Ampenergo sehingga diasumsikan bahwa ia akan terus bekerja dengan mereka sampai perangkat nya telah selesai dan secara hati-hati mulai pemasaran. Namun, menurut Rossi sendiri, 97 E-Cat aktif yang digunakan secara internasional di rumah-rumah penduduk. Jika ada kebenaran dalam pernyataan ini, ini bisa membuktikan adanya tanda yang menakjubkan untuk Cat E-yang masih dalam masa pengembangan, yang baru saja selesai pada tahap konsepsi beberapa bulan lalu.

Ada perselisihan antara rekan-rekan ilmiah Rossi, apakah reaksi yang terjadi sebenarnya adalah suatu reaksi nuklir, atau apakah itu adalah murni reaksi kimia, tetapi hingga salah satu terbukti, E-Cat akan mendapatkan banyak perhatian media dan publisitas.

Fusi Dingin pada Hidrogen dengan Nikel

0 komentar


Banyak pertanyaan muncul setelah dua ilmuwan yang luar biasa Andrea Rossi dan Sergio Focardi melaporkan penemuan sukses mereka mengenai fusi dingin. Ada ilmuwan lain yang mencoba untuk mengkonfirmasi prinsip-prinsip dasar di balik reaksi yang terjadi pada fusi dingin. Beberapa gagal dalam memperoleh fusi dingin pada percobaan pertama, sementara yang lain berhasil.
 
Hal ini hanya menciptakan kontroversi dan memicu rasa ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana fusi dingin dapat bekerja dengan Hidrogen dan nikel pada suhu di bawah 1000K, seperti diklaim oleh Andrea RossiSergio Focardi. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip fisika nuklir dan karena lebih banyak ilmuwan terus memberikan kontribusi untuk memahami proses tersebut, berikut ini adalah penjelasan tentang apa yang mungkin bisa menjelaskan bagaimana fusi dingin dapat bekerja dengan fusi Nikel Hidrogen. dan 

Proses
Proses fusi Hydrogen Nikel menghasilkan energi dan isotop tembaga. Isotop tembaga meluruh memproduksi isotop Nikel yang berbeda yang menghasilkan lebih banyak energi. Berdasarkan prinsip ini, menurut Andrea Rossi dan Sergio Focardi mereka telah berhasil mengembangkan reaktor fusi dingin. Reaksi ini diyakini memiliki kapasitas produksi 12.400 watt energi panas dengan input sebesar 400 watt listrik. Pada bulan Januari mereka mengadakan konferensi pers untuk menunjukkan bagaimana peralatan mereka bekerja.
Andrea Rossi dan Sergio Focardi menjelaskan hal itu ketika inti atom dari Hidrogen dan Nikel mengalami fusi dalam perangkat fusi dingin atau reaktor. Kurang dari satu gram Hidrogen digunakan dalam reaktor dan reaksi dimulai dengan 1.000 watt listrik. Setelah beberapa menit jumlah listrik dikurangi hingga 400 watt. Ketika reaksi berjalan, hal itu mengkonversi 292 gram air  pada suhu 20 ° C menjadi uap kering pada 101 ° C.

Prinsip Reaksi
Profesor Christos Stremmenos telah memberikan sebuah teori yang masuk akal tentang bagaimana fusi dingin dapat bekerja dengan Hidrogen dan Nikel. Dia mendukung teori Andrea Rossi dan Sergio Focardi yang juga mengatakan bahwa inti Nikel yang merupakan  struktur kristal mengalami fusi dengan inti Hidrogen yang berdifusi ke dalam inti Nikel. Gaya coulomb diambil alih oleh kekuatan nuklir yang dihasilkan. Nikel menjadi katalis dan mengurai bi-molekul Hidrogen yang memecah mereka ke dalam molekul tunggal. Pada saat yang sama, molekul-molekul Hidrogen menyentuh permukaan atom Nikel. Elektron dalam atom hidrogen bisa disimpan pada atom nikel dalam Fermi Band dan menyebar lebih dalam ke dalam struktur kristal dalam atom Nikel. Ini adalah bagaimana fusi Hidrogen Nikel terjadi.

Profesor Christos Stremmenos juga percaya bahwa elektron dalam rongga pusat kristal nikel menghasilkan gaya pelindung. Pelindung ini bergantung pada Hidrogen atau inti deuterium dalam atom Nikel. Stremmenos menunjukkan bahwa ini berfungsi sebagai sumber energi bagi reaksi fusi dingin. Selanjutnya, atom Hidrogen yang tertangkap dalam nikel menghasilkan reaksi nuklir eksotermik yang memproduksi isotop yang merupakan produk fusi Nikel Hidrogen

Selain itu, Profesor Christos Stremmenos secara lebih jauh mengambil pendekatan kualitatif untuk menjelaskan teori ini sebagai seorang fisikawan. Dia menggunakan tiga teori untuk menjelaskan:

Atom Hidrogen Bohr
Atom Hidrogen, disebut sebagai Bohr terus tetap berada dalam keadaan stasioner selama tidak ada energi yang diberikan padanya Hal ini dijelaskan oleh gelombang dalam fase (de Broglie), yang tetap berada pada jalur melingkar elektron yang mengitarinya. Jari-jari jalur melingkar ditentukan oleh keadaan energi yang mendasar dari atom.

Setelah atom Hidrogen menyentuh inti Nikel, mereka meninggalkan keadaan stasioner mereka dan melepaskan elektron mereka. Elektron disimpan ke pita konduksi atom Nikel dan siap berdifusi ke dalam struktur kristal Nikel. Jika ada ruang kosong tetrahedral atau oktahedral dalam kisi kristal, electron-elektron tersebut akan menempati ruang-ruang kosong tersebut. Elektron yang disimpan ini menciptakan awan konduktivitas elektron yang didistribusikan pada pita energi (Fermi Band). Hal ini memungkinkan elektron untuk bergerak bebas di seluruh massa logam. Di sinilah Prinsip Ketidakpastian Heisenberg masuk

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Elektron tak terlokalisasi yang berada dalam keadaan dinamis, berada dalam keadaan tidak pasti yang dijelaskan oleh Prinsip Ketidakpastian Heisenberg. Ini mungkin berlangsung selama 10 sampai 18 detik dan serangkaian atom Hidrogen mini yang netral dapat dibentuk. Atom-atom ini bisa saja berada dalam keadaan tidak stabil, dan berbagai ukuran dan pada tingkat energi yang berbeda dibanding ketika atom-atom tersebut berada dalam Fermi Band.

Atom-atom Hidrogen mini yang netral tersebut memiliki energi yang tinggi dan panjang gelombang pendek yang disebabkan oleh orbit siklik (de Broglie). Atom-atom ini ditangkap oleh reaksi nuklir dalam struktur kristal dan ini terjadi dalam waktu 10 sampai 20 detik. Atom-atom Hidrogen kemudian mengalami fusi dengan inti Nikel. Namun, mereka harus memiliki dimensi lebih kecil dari 10ˆ sampai 14ˆ. Asumsinya adalah bahwa hanya beberapa atom akan memenuhi kondisi de Broglie.

Reaksi Nuklir Berkecepatan Tinggi
Andrea Rossi dan Sergio Focardi mengusulkan mekanisme yang diverifikasi oleh data spektroskopi massa. Data ini memprediksi bahwa inti mikel berubah menjadi inti tembaga yang tak stabil yamg merupakan isotopnya. Namun, Profesor Christos Stremmenos menegaskan bahwa atom mini Hidrogen yang terperangkap dalam inti Nikel mengalami " penghancuran in-situ" yang diprediksi oleh Andrea RossiSergio Focardi. Hal ini menyebabkan peluruhan dari nukleus tembaga baru yang sedang diproduksi.

Oleh karena itu, dengan sangat meyakinkan ini adalah penjelasan terbaik tentang bagaimana fusi dingin dapat bekerja dengan Hidrogen dan Nikel. Walaupun terlihat tidak mungkin atau melawan hukum fisika nuklir, reaksi fusi dingin itu nyata.

 
Hi-Tech Hydrogen Plasma © 2011 Theme made with the special support of Maiahost for their cheap WordPress hosting services and free support.